Aku Menjadi

Dunia berhamburan keluar, dikejar waktu yang saling sikat-menyikat. Aku adalah runtuh yang habis dan sepuh, terkoyak jalin peluh. ...


Dunia berhamburan keluar, dikejar
waktu yang saling sikat-menyikat.
Aku adalah runtuh yang habis dan
sepuh, terkoyak jalin peluh.

Maka dalam waktu yang terlampau
singkat ini. Relakan aku menjadi ayun
gelombang di laut yang tenang. Agar
jasadku bisa ke kanan dan ke kiri, meliuk
di sela-sela ombak samudera.

Habis itu, aku akan menjelma daun terakhir
yang tinggal di pucuk ranting. Kokoh dan acuh
pada gemuruh angin. Yang dulu memaksa dedaunan
juga buahan lain luluh satu persatu dari pepohonan.
Aku menjadi daun terakhir yang tenang di pucuk ranting,
yang  gigil terhempa musim,
yang letih terhuyung mimpi

Setelah gelombang dan daun di pucuk akhir.
Maka aku akan menjadi kobar api, yang
lidahnya menyala-nyala. Aku jadi panas yang
merekah dan julur yang memangsa. Biar tubuhku
bergelora dalam panas. Kubakar sisa-sisa doa manusia
agar bisa kuterjemahkan menjadi bahasa abu.
Aku api yang menyala-nyala.
Di bumi yang hampir luluh lantah.

11 Februari 2018
Surabaya

You Might Also Like

0 komentar