Aku Yakin Bahwa Diriku, Mengikuti Kata Orang Lain

Aku yakin bahwa diriku adalah seorang pemain sepak bola yang baik. Bagaimana tidak, sejak kecil aku sudah bercengkrama dengan rumput-rumput...

Aku yakin bahwa diriku adalah seorang pemain sepak bola yang baik. Bagaimana tidak, sejak kecil aku sudah bercengkrama dengan rumput-rumput stadion, mistar gawang, bahkan baju bola kesayanganku sudah penuh dengan tanda tangan pemain sepak bola idolaku. Tiap akhir pekan selalu kuluangkan waktu untuk hadir di pertandingan yang diadakan di kotaku, juga semisal ada pertandingan away pasti kusempatkan untuk hadir. Di hari-hari biasa pun jika ada pertandingan sepak bola, aku pasti hadir. Walau konsekuensinya aku harus bolos dari sekolah. Ya tak apalah toh jikapun harus bolos, sehari saja tidak akan memengaruhi pelajaranku selama setahun.

Setiap hari pasti ku bersentuhan dengan bola. Pagi saat sebelum berangkat ke sekolah, siang ketika waktu istirahat tiba, sore sesudah pulang sekolah, juga malam hari sesaat sebelum tidur hanya untuk sekedar melemaskan otot-otot kakiku. Sudah kuyakini dalam diriku sendiri bahwa kelak aku akan menjadi pemain sepak bola.

Di sekolah berbagai pertandingan sepak bola selalu kulalui dengan sepenuh hati. Di dalam lapangan hijau rasaku seperti melayang-layang di awan-awan. Peluh-peluh keringat yang bercucuran dari dahi hingga ujung kaki tak pernah sebanding dengan kesenanganku mengutak-atik bola bundar. Ya aku menemukan hidupku di tengah lapang.


Masa sekolahku sudah usai. Dari yang tiap hari ku harus berpakaian seragam dengan teman-teman yang lain, kini masing-masing dari kami berbeda-beda dalam berpakaian. Dari yang setiap hari sudah terjadwal harus berduduk-diam di kelas, kini tergantung jadwal mata kuliah mana yang perlu dihadiri. Dari yang setiap hari senin kami harus berbaris rapi di depan bendera Indonesia, kini hanya di hari-hari besar saja aku harus berpanas-panasan di tengah lapang. Dari yang sudah pasti kami yang masuk dalam tahun yang sama akan selesai juga dalam waktu yang sama, kini seluruh masa depan akademis kami ditentukan oleh diri kami sendiri. begitu banyak perubahan yang terjadi.

Namun untukku aku masih seorang pemain sepak bola.


“Hei kau harus tau. Kau sangat cocok menggunakan pakaian berwarna terang. Coba perhatikan di cermin sana. Cocok sekali dengan warna kulit dan wajahmu. Kau menjadi terlihat lebih tampan dan segar.”

Sebenarnya aku tidak sebegitu suka menggunakan pakaian berwarna terang. Terlalu mencolok dan menarik perhatian. Sangat tidak cocok untukku. Tapi orang-orang berkata lain, kurasa aku bisa menggunakannya, seperti apa kata mereka.
“Hei kau harus tau. Kau sangat cocok menggunakan celana ketat. Kau akan terlihat lebih trendy dan kekinian. Kau harus memerhatikan perkembangan zaman dan keadaan, karena dengan itu akan membantumu hidup di tengah-tengah pergaulan.”

Sebenarnya aku tidak suka menggunakan celana ketat. Jalanku jadi lebih sulit, duduk jadi tidak nyaman, bahkan untuk menggunakannya pun sangat sulit. Jauh dari kepribadianku sejak dulu, membuatku seperti menjadi orang lain. Namun kurasa aku harus mengikuti apa kata orang-orang. Kata mereka aku terlihat lebih tampan dan baik. Lalu aku akan mudah diterima oleh orang banyak.

“Hei kau harus tau. Kau sangat cocok menggunakan sepatu mengkilap. Dengannya kau akan terlihat lebih modern dan muda. Jalanmu akan menjadi lebih gagah, langkahmu akan menjadi lebih pasti. Yakin sekali, dengan itu kamu akan menjadi lebih enak dilihat.”

Sebenarnya aku tidak suka menggunakan sepatu mengkilap. Bukan karena nyaman dipijak atau bagaimana, hanya saja terlalu mencolok dan berlebihan. Dengannya aku menjadi tidak bebas untuk bergerak. Tak bisa bergerak di genangan air, di lumpur, di tanah lapang, di rerumputan, dan tempat-tempat lain. Hanya untuk sekedar menjaga kilapnya. Namun kurasa harus juga aku ikuti kata-kata mereka. Setidaknya jalanku akan menjadi lebih gagah dan langkahku menjadi lebih pasti.


Kini bajuku berwarna cerah. Dipadu dengan celana ketat dan sepatu mengkilap. Walau masih saja kupikir aku sama sekali tidak cocok dengan penampilan ini, tapi setidaknya orang-orang berkata penampilan ini yang cocok denganku. Mereka berkata aku akan tampil dengan tampan, trendy, modern, dan lain sebagainya.


“Hei, dengan penampilanmu kali ini, kau akan sangat cocok jika menjadi penari. Bayangkan saja, tampil di depan banyak orang dengan baju yang cerah, celana ketat, dan sepatu mengkilap sudah memenuhi segala persyaratan untuk menjadi penari. Kau akan menjadi sangat trendy, kekinian, tampan, modern, dan lain-lain. Jadilah seorang penari.”

Aku tak pernah menari dan tak pernah sama sekali berpikir untuk menjadi seorang penari. Bagaimana bisa aku yang bermimpi menjadi seorang pemain sepak bola sejak dulu. Yang tiap minggu bersua dengan bangku-bangku stadion, rumput-rumput lapangan, sorak-sorai penonton, juga peluh-keringat menjadi seorang penari. Jiwaku tidak sama sekali ada di sana.

Namun setelah kupikir-pikir lagi, benar juga kata mereka. Aku akan menjadi lebih trendy, kekinian, tampan, modern, dan lain-lain. Penampilanku sudah memenuhi syarat untuk  menjadikan diriku sebagai seorang penari. Tampil di depan banyak orang dengan baju cerah, celana ketat, dan sepatu mengkilap akan membawaku menjadi orang terkenal. Aku akan mengikuti kata-kata mereka untuk menjadi seorang penari.


Pada akhirnya aku mengikuti kata mereka.
Menjadi seorang penari. Dengan baju cerah, celana ketat, dan sepatu mengkilap.

19 November 2017

Surabaya

You Might Also Like

1 komentar

  1. How to Play at Slots Empire Casino - Dr.MD
    Slots Empire 안동 출장샵 Casino 구리 출장샵 is a new site on the Slots Empire Casino web site. It is 화성 출장안마 licensed and regulated 이천 출장샵 by the Malta 군산 출장안마 Gaming Authority.

    ReplyDelete