Pipit

Kau pipit yang cerdik Badanmu mungil, paruhmu sempit terbangmu gesit Kalau bercericit, bising kelak sekitarmu Digerak-gerakkan la...

Kau pipit yang cerdik
Badanmu mungil, paruhmu sempit
terbangmu gesit

Kalau bercericit, bising kelak sekitarmu
Digerak-gerakkan lah leher yang tersembunyi
lihai bergolek, ekormu mengipas-ngipas
seirama dengan udara yang hembus di pucuk pohon


Pipit sayang, pipit yang malang

Tak terbayang kau terpisah
Lalu jatuh di kumpulan bangau
yang kakinya jenjang
yang paruhnya panjang
yang punggungnya lapang

Dikibaskannya sayap-sayap putih
lalu melayang ke angkasa dan pulang
membawa santapan

Bangau-bangau indah
Bangau-bangau merekah


Diajarinya dirimu pipit kecil
terbang menyeringai
rendah di langit-langit air
lalu sergap, memilih santap

Diajarinya dirimu pipit kecil
jalan anggun menawan
langkah kaki jenjang
satu persatu melangkah, mengangkangi bumi

Pipit kecil, pipit mungil

Dianggapnya dirimu sebagai
bangau muda yang lincah
yang lehernya berputar, namun sembunyi
yang kakinya melangkah, sambil melompat

pipit kecil, jadi sangka bangau muda
yang lupa


Pipit kecil menjelma angin kepak sayap
putih yang lepas melawan angin

Pipit kecil menjelma gemercik air
riuh yang ribut di permukaan


Namun sayang saat pakan berkurang
angin mendingin dan laut menyepi.
Bangau-bangau jadi kelaparan
dicarilah singgah-singgah penuh ikan
di belahan bumi lain

Pipit yang menjelma menjadi bangau
ikut berpindah. Masuk formasi menentang angin
menentang badai

Sayap-sayap putih mengepak di udara
Paruh-paruh runcing menyeringai di udara
Kaki-kaki jenjang memutar di udara

Sayang seribu sayang pipit tetaplah pipit
yang badannya mungil
yang paruhnya sempit
yang terbangnya gesit

yang hempas terkena angin
yang lemas terpeluk dingin

walau menjelma bangau
pipit tetaplah pipit

21 Juli 2017
Surabaya

You Might Also Like

0 komentar