Membangun Jejaring di Tengah-Tengah Pergaulan

“Untuk menjalani kehidupan ke depan semua tidak hanya disandarkan pada kemampuan kompetensi, tapi juga bagaimana membangun jaringan dengan ...

“Untuk menjalani kehidupan ke depan semua tidak hanya disandarkan pada kemampuan kompetensi, tapi juga bagaimana membangun jaringan dengan baik.” Tutur Arief Fatcurahman, seorang mantan Presiden BEM UNAIR 2 periode yang kini sedang mengetuai salah satu badan usaha di Universitas Airlangga, yaitu Airlangga Travel. Lelaki yang kerap disapa Arief Fatcu ini membagikan kiat-kiatnya untuk membangun jejaring hasil dari pengalamannya selama ini mengarungi lika-liku kehidupan bertemu dengan orang-orang penting. Menurutnya kebutuhan jejaring terhadap hidup kita pada hari ini adalah sebuah keharusan, karena ke depan yang membantu kehidupan kita kelak tidak hanya semahir apa kompetensi yang  kita miliki namun juga sejauh apa jejaring yang kita miliki.

Jejaring atau yang biasa disebut dengan Networking, merupakan sebuah sebutan bagi kita untuk memiliki koneksi, kenalan, dan komunikasi terhadap banyak orang, terutama orang-orang strategis dan berpengaruh di suatu tempat. Kegunaan dari jejaring sendiri adalah sebagai sarana kita untuk memudahkan melaksanakan sebuah tujuan dengan berbagai bantuan dari jejaring kita masing-masing. Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam membangun jejaring, yaitu:

1)      Memahami Visi Kita
Sebelum membangun jejaring terhadap orang-orang penting, merumuskan visi adalah hal yang paling pertama. Apa kegunaannya? Yaitu untuk memetakan kira-kira orang-orang seperti apa yang perlu kita jalin hubungannya lebih baik. Sesuai dengan kata-kata Sun Tzu dalam bukunya “Art of War” untuk memenangkan sebuah perang ada 3 unsur yang perlu dipahami demi memenangkan sebuah peperangan, yaitu diri sendiri, musuh, dan medan perang. Mengetahui visi diri penting hubungannya agar target bangunan jejaring yang akan kita bangun sesuai dengan visi yang kita bangun.

2)      Mengukur diri
Melanjutkan langkah setelah memahami visi kita adalah dengan mengukur sejauh mana diri kita dalam menggapai visi yang kita canangkan. Apakah sudah setengah jalan, seperempat jalan, atau bahkan belum sama sekali. Kekurangan dan kelebihan yang kita miliki perlu diidentifikasi lebih dalam agar kebutuhan jejaring yang akan dibangun lebih jelas dan terarah.

3)      Dekati orang-orang strategis
Setelah itu lalu mulailah membangun jejaring sesuai dengan kebutuhan visi diri kita sendiri. Peta yang telah dibuat dengan menyesuaikan gambaran siapa-siapa saja yang perlu diusahakan untuk membantu mewujudkan visi kita tinggal dijalankan. Orang-orang strategis dengan berbagai kemampuan dan posisi akan sangat membantu kita dalam mempermudah perjalanan kita ke depan

4)      Sesuaikan penampilan
Penampilan merupakan hal yang penting dalam membangun sebuah jejaring. Menyesuaikan cara berpakaian, bahasa yang digunakan, hingga mempersiapkan pembicaraan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan calon jejaring kita adalah kebutuhan demi mempermudah diri kita untuk bisa masuk ke dunia orang tersebut. Jika sudah sukses dan kita dianggap sebagai orang yang dipercaya, jejaring akan mudah terbangun dan kepercayaannya sudah ada di tangan kita. Kepercayaan menjadi kata kunci dalam membangun sebuah jejaring.

Selain itu ada rumusan yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jejaring, yaitu:
a)      Money: yang dimaksud adalah bagaimana kita bisa membuat jejaring kita nyaman karena saling ketergantungan materi antara kita dan dia. Sikap utang-piutang budi yang menentukan di sini. Jika kita sudah bisa dipercaya sebagai orang yang mudah memberi dan tidak perhitungan, niscaya orang lain akan berbuat sebaliknya bahkan lebih.
b)      Intelligence: Pengetahuan serta wawasan yang kita miliki sangat dibutuhkan ketika kita akan membangun jaringan. Semakin luas wawasan yang kita miliki akan memudahkan orang lain untuk memberikan citra positif kepada kita. Beriringan dengan itu, akan terbentuk kepercayaan yang menjadi kunci utama dalam sebuah jejaring.
c)      Compromise: sifat kompromi dengan mengesampingkan sedikit kepentingan kita demi kepentingan calon jejaring adalah hal yang penting. Dengan itu ia akan semakin yakin bahwa kehadiran kita bukanlah menjadi beban baru dalam kehidupannya, namun menjadi jejaring baru yang siap membantu jika memang dibutuhkan.
d)     Ego: bermaksud untuk memainkan rasa ego pada diri orang lain. Tidak ada orang yang tidak ingin dihargai, maka dari itu saat membangun jejaring rasa ego dari seseorang bisa kita manfaatkan untuk bisa mengakomodasi kebutuhan jejaring kita di masa depan. Jangan juga terlalu memaksakan ego kita, tapi harus seimbang dan terukur untuk mempertimbangkan kebutuhan kita di masa depan.

Dalam membangun jaringan janganlah kita berpikir melulu tentang materi yang bisa kita dapatkan, karena pada kenyataannya hal seperti itu tidak akan bertahan lama. Fokus pada visi dan kebutuhan jejaring kita sebagai makhluk sosial, kebutuhan materi akan menjadi hal yang kesekian dibanding keuntungan jejaring lain yang kita miliki.

Kebutuhan jejaring sangat tinggi jika dicerminkan dengan visi yang besar pula. Zaman sekarang bukan zamannya lagi berperan sebagai seorang Superman namun harus bekerja bersama-sama menjadi sebuah Superteam. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial, maka dari itu berjejaring menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Disampaikan oleh Arief Fatcurahman, Direktur Airlangga Travel, mantan Presiden BEM UNAIR dan peserta Rumah Kepemimpinan-PPSMDS Surabaya.

15 Agustus 2017

Surabaya

You Might Also Like

0 komentar