Pada pojok kamar yang kusam
terlihat sebuah papan hitam
tertidur lesu terbawa malam

Kaki-kakinya bergetar
ketika diatup langkah
lesu linglung pikiran tersasar

Jaring mukanya bergoyang
saat lantun rima menuntun
diliput rindu wajah tersayang

Pada saat itu
bercak-bercak kopi bercerita
tentang wajah tua
yang semakin dimakan usia

Kata-kata sisa plitur
yang warnanya meluntur
sudah sering mendengar tutur
wajah pucat letih menggusur

Di pagi hari
kepul asap senantiasa menyaksi
terang tatap percaya diri
rona mantap penuh pasti

Di siang hari
tumpukan kertas bercuap
tentang gairah yang meluap
dari peluh yang tak terusap

Di sore hari
layar warna terbelalak
karena nanar wajah memasak
pada arus nasib yang menyeruak

Papan hitam
di pojok ruang kusam
senantiasa mendekam

Menyimpan cerita
dari masa ke masa

12 April 2017
Jakarta