Muka dan Gelas

Muka dan gelas kau berikan Untukku kini Dengan senyum dan air kemerahan             Dengan nestapa dan telaga kehijauan Angkasa dan haru...

Muka dan gelas kau berikan
Untukku kini
Dengan senyum dan air kemerahan            
Dengan nestapa dan telaga kehijauan

Angkasa dan harum kembang yang kusembunyikan
Dulu
Yang kupaham tak dapat kusembunyikan dari mu
Terlalu luas, terlalu harum untuk tidak kau ketahui

Bising roda dan desis jendela yang kudengar
Darimu
Dulu                                          
Sengaja kau pahamkan padaku?
Sengaja kau dengarkan padaku?
Ya, ku dengar jelas
Jika kau tahu

Dan kini ku ingin kau tahu
Itu

Padang pasir gemerlap dan bias terang nirwana
Kini jelas kau hadapkan
Untukku

Entah hanya padaku, atau juga pada yang lain
Aku tak terlalu peduli
Semoga aku tak akan pernah peduli

Kini kau jadikan aku
Dedes yang suci
Dan kau datang sebagai Arok
Dengan segala kuasa
Dengan segala digdaya

Dan aku tak begitu tau
Apakah masih ada Umang di sampingmu
Apakah masih ada Umang di hatimu                               

Kupikir tak masalah jika Umang
Masih bersimpuh di pundakmu
Masih bermalam di pelukmu

Kini kurasa
Kunikmati saja
Manis kembang yang sedang kau sembahkan
Segala bentuk tatap yang kau tawarkan

24 Juli 2016
Surabaya

You Might Also Like

0 komentar