Putri Khayal

Alkisah ada seorang Putri yang tengah duduk tenang di singgasana ketenteraman. Singgasananya dihiasi permata kemakmuran, mewarnai megahnya ...

Alkisah ada seorang Putri yang tengah duduk tenang di singgasana ketenteraman. Singgasananya dihiasi permata kemakmuran, mewarnai megahnya istana keabadian. Sang Putri dijaga oleh barisan tegak pasukan kebahagiaan. Ditemani oleh peri-peri yang selalu membawa keceriaan. Kuda kerajaan yang gagah, selalu berlarian di lapangan kerajaan yang tak terkira luasnya. Sungguh Indahlah rupa kerajaan tempat sang Putri khayal tinggal.

Wajah Putri sungguh cantik nian. Tak ada lelaki yang tak tertarik kepadanya. Kecantikannya sudah termasyhur bahkan ke negeri seberang. Bahkan harum tubuhnya pun selalu dikira oleh orang-orang. Sang Putri pandai menutup dirinya. Dia selalu dihiasi oleh pakaian rasa malu yang tak terbayang indahnya. Pandangannya selalu tertunduk tatkala ada lelaki yang bersapaan dengannya. Sikapnya telah menjadi panutan hingga ke ujung kerajaan. Tata kramanya terjaga oleh tuntunan kebenaran. Tutur katanya tak pernah tercela sedikitpun. Tak heran jutaan orang tergila-gila kepada sang Putri.

Aku mengenal dekat Putri Khayal. Saban hari kami selalu bersama berjalan menyusuri taman bunga yang terhampar luas di depan kerajaan. Aku mengencani sang Putri. Aku selalu bercerita tentang keadaan kerajaan. Dia hanya diam mendengarkan, tanpa ada satu patah kata pun yang terucap, dia pendengar yang baik. Setiap kali aku berkata, wajahnya selalu dihiasi senyum dengan penuh perhatian. Pesonanya menjadi candu tatkala aku berjumpa dengan Putri. Aku jatuh cinta kepada sang Putri.


Sang Putri selalu ada di singgasananya. Duduk tenang tersenyum kepada semua rakyatnya. Dia selalu ada di Kerajaan Keabadian. Di tengah Pulau Alam Pikiran. Tepat di Pusat Kota Rasa Kebahagiaan. Di antara gugusan pulau rasa sesal dan keinginan. Dia tengah termenung dalam Khayalan.

You Might Also Like

0 komentar